Categories
Zubair bin Awwam

Biografi Sahabat Nabi, Zubair bin Awwam : Kisah Syahidnya, Ucapan Duka Untuknya,Dan Harta Warisannya (Seri 16)

H. Kisah Syahidnya, Ucapan Duka Untuknya, Dan Harta Warisannya

2. Sampainya berita kepada Amirul Mukminin dan kesedihannya atasnya, serta sikapnya kepada pembunuhnya

Ahmad dan Ibnu Sa’ad meriwayatkan, juga Al-Hakim yang men tashih riwayat ini bersama Adz-Zhahabi dan Ibnu Hajar dengan yang lainnya, dari Zirr bin Hubaisy berkata, “Ibnu Jurmuz minta izin untuk bertemu dengan  Ali, dan sat itu aku ada bersamanya, maka Ali berkata, “Berikanlah kabar gembira kepada pembunuh Ibnu Shafiyyah dengan neraka! Kemudian Ali berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahualaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya setiap Nabi mempunyai pembela, dan pembelaku adalah Zubair.”

Dalam sebuah riwayat lain dari Zirr bin Hubaisy, ia berkata, “Pembunuh Zubair minta izin untuk menemui Ali, maka Ali berkata, “Demi Allah, sungguh pembunuh Zubair akan masuk neraka. Sesungguhnya aku telah mendengar Raslullah Shallallahualaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya setiap Nabi mempunyai pembela dan pembelaku adalah Zubair.”

Dalam riwayat lain dari Abu Nadhrah Al-Abdi, “Ketika kepada Zubair dibawa kepada Ali, dia berkata, “Wahai orang badui, ambillah tempat dudukmu di neraka! Rasulullah Shallallahualaihi wa Sallam telah mengatakan kepadakuj bahwa pembunuh Zubair tempatnya di neraka.”

Ibnu Sa’ad juga menceritakan kisah pembunuhan Zubair, dan diakhir kisahnya disebutkan, “Lalu Ibnu Jurmuz mengambil kepalanya, dan membawanya dengan pedangnya kepada Ali. Maka Ali mengambilnya dan berkata, “Ini adalah pedang yang senantiasa menghilangkan kesusahan dari wajah Rasulullah Shallallahualaihi wa Sallam! Namun kebinasaan dan kematian yang buruk telah terjadi. Zubair Rahimahullah kemudian dimakamkan di Wadi As-Siba’, lalu Ali duduk menangisinya di atas makamnya bersama para shahabatnya.”

Ibnu asakir meriwayatkan dari Abu Nadhrah, “Ketika sampai kepada Ali kabar kematian Zubair beserta cincin dan pedangnya, ia menangisinya, dan anak-anaknya ikut menangisi bersamanya, lalu ia berkata, “Sungguh keadaan kita saat ini telah dikotori oleh pembunuhan terhadap Zubair.”

Ibnu Sa’ad meriwayatkan dari Ali, bahwa ia berkata, “Sungguh aku sangat berharap agar aku, Thalhah, dan Zubair termasuk diantara mereka dikisahkan Allah dalam firman-Nya, “Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka, mereka merasa bersaudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan (QS. Al-Hijr [15]: 47).”

Ibnu Asakir juga meriwayatkan dari An-Nu’man bin Basyir Radhiyallahu Anhuma, “Suatu ketika kami berada bersama Ali di masjid Kufah, saat itu berbaring dengan menyamping di sisi kirinya, lalu kami mulai berbicara tentang Utsman, Thalhah, dan Zubair. Tiba-tiba ia mengubah posisinya dengan berbaring di sisi kanannya, dan bertanya, “Apa yang kalian bicarakan?” kami menjawab, “Kami berbicara tentang masalah Utsman, Thalhah, dan Zubair. Dan kami kira engkau tidur.” Maka Ali membaca ayat, “Sungguh, sejak dahulu bagi orang-orang yang telah ada (ketetapan) yang baik dari kami, mereka itu akan dijauhkan (dari neraka) (QS. Al-Anbiya’ [21]:101).” Itu adalah Aku, Utsman, Thalhah, dan Zubair. Kemudian ia melanjutkan, “Dan aku termasuk golongan Utsman, Thalhah, dan Zubair.” Kemudian ia membaca, “Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka, mereka merasa bersaudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan (QS. Al-Hijr [15]:47).” Dan berkata, itu adalah Utsman, Thalhah, dan Zubair. Dan aku termasuk golongan Utsman, Thalhah, dan Zubair , Radhiyallahu Anhum.”

 

Bersambung Insya Allah . . .

Artikel http://www.SahabatNabi.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.